Tanggal 22 Oktober 2023 yang diperingati sebagai Hari Santri Nasional, sivitas SMK NU Ma’arif Kudus melakukan istighosah bersama dan pembacaan shalawat nariyah 4444 kali. Kegiatan ini diawali dengan pembacaan doa pagi dan Asmaul Husna oleh M. Abidin Ma’ruf dan M. Hasan Askari dari XII TKR 4, kemudian menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Shubbanul Wathon yang dipimpin oleh Pembina OSIS SMK NU Ma’arif Kudus, Drs. H. Surakhmat, dilanjutkan dengan mauidho hasanah oleh KH. Amin Yasin dan diakhiri dengan pembacaan istighosah, ditutup pembacaan Shalawat Nariyah 4444 kali.
Dilanjutkan mauidho hasanah oleh KH. Amin Yasin yang memberi pesan kepada peserta didik SMK NU Ma’arif Kudus agar menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh, Ikhlas, dan tawadhu kepada Bapak dan Ibu Guru, seperti yang dilakukan KH. Hasyim Asy’ari semasa menuntut ilmu pada Syaikhona Kholil Bangkalan. Kala itu saat hujan lebat, datanglah tamu yang sudah tua, lumpuh, berpakaian tidak layak, dan berjalan dengan ngesot. Kemudian Syaikhona bertanya kepada para santri “Siapa yang bersedia menggendongnya?” Majulah Hasyim Asy’ari muda yang bersedia menggendong tamu tersebut untuk masuk ke rumah Syaikhona.
Setelah Syaikhona Kholil Bangkalan dan tamu tersebut berbincang-bincang, Syaikhona bertanya Kembali kepada para santri “Siapa yang bersedia menggendongnya keluar?” Kembali santri yang sama menggendong tamu tersebut keluar. Kemudian Ketika Hasyim Asy’ari menggendong keluar, Syaikhona berkata “Sesungguhnya ilmu-ilmuku sudah dibawa oleh dia (Hasyim Asy’ari)!”.
Dan diketahui ternyata tamu tersebut adalah Nabi Khidir AS, yang mempunyai banyak rupa dan dianugerahi ilmu laduni. Dari sosok KH. Hasyim Asy’ari tersebut hendaknya para santri SMK NU Ma’arif Kudus meneladani sosok KH. Hasyim Asy’ari yang selalu Ikhlas dan patuh terhadap kyai (guru) sehingga ilmu tersebut bermanfaat. Sesungguhnya semua ilmu merupakan milik Allah Subhana Wata’ala.
